Alhamdulillah... kami ucapkan syukur kepada Allah tiada henti hentinya Dzat yang maha sempurna memberikan kami kesempatan, lagi dan lagi tanpa pertimbangan selalu memperjuangkan kami, menuntun kami hingga hati ini kokoh memilih untuk tetap berdiri di jalan ini.
Sembah terima kasih untuk ibu yang senantiasa mendukung kami, menginspirasi kami, serta motivator terbaik dalam hidup ini.
Sungguh bu, malam ini kami teringat akan suatu hal yang membuat kami tak habis fikir bagaimana ibu mampu berjalan sejauh ini, bagaimana mungkin kaki lemah ibu mampu berdiri selama ini, Sungguh bu mata kami buta, kami tak mampu melihat apalagi menyadari kasih yang bertengger kokoh disana. Bu ingin kami ceritakan keluh kesah kami malam ini, tapi ibu jangan menangis, jangan biarkan kekokohan hati ibu hancur melihat air mata kami, biarkan kami malam ini jadi aktor penangis tunggal, biarkan kami malam ini jadi penanggung tunggal segala beban ini.
ibu masihkah ibu ingat saat terakhir ia (papa) meninggalkan kita? tak ada air mata yang kita tuangkan untuk kepedihan yang tersisa, tapi kini, sungguh bu, kami benci, kami benci untuk mengakui keberadaan ini, perasaan yang membuat kami merasa tolol, kami ingin melupakan setiap orang yang menyakiti hati mu, tapi kami bingung, bagaimana membenci sosoknya.
Bu mohon ampun, maafkan kami, maafkan kami tak seperti super hero yang selalu kokoh, kami terlalu gila, terlalu tidak memikirkan kepahitan yang telah lalu.
Bu malam yang lalu seseorang mengirimi kami sebuah pesan, "apakah kamu tidak merindukan papa mu?"
kami kaget luar biasa, siapa orang ini, tanpa ba bi bu menciptakan badai luar biasa, siapa orang ini, berani sekali ia merusak perasaan kami. bu kami rasa ia bukan manusia bumi, ia bahkan tidak memiliki hati, ibu tau??? ia mengirimkan foto mesra nya bersama papa, kami benci, tak pernah sebenci ini, kami mengutuk tak pernah separah ini, ibu biarkan malam ini kami luapkan segala sakit hati kami, karna kami tidak ingin ada sakit lagi, sakit yang lain, di hati yang lain, di kesempatan yang lain, apalagi di hati mu.
ibu kami paham benar, setelah sekian lama kebutaan ini melanda hati, kini kami tau betapa perihnya hati mu, tapi terima kasih, terima kasih untuk setiap saat engkau lihatkan ketegaran kepada kami, kauajarkan kami menjadi sosok wanita yang, terima kasih
bu terima kasih telah ajarkan kami ikhlas, terima kasih telah ajarkan kami berlapang dada, meski terkadang kami masih belum bisa menerima segalanya, bu kami rasa melupakan semua yang telah papa lakukan terhadap kita adalah jalan terbaik, melalui surat ini, kami ingin ceritakan betapa bangganya kami berdiri di sisi mu.
bu bolehkah kami meminta satu hal lagi? tetap tersenyum ya bu :')
bu bolehkah kami meminta hal lain? tetap kuat ya bu, tetap ikhlas tetap ajarkan kami arti kehidupan ini, tetap jadi super hero kami.
bu kami terlalu rewel ya? terlalu banyak permintaan? ya bu? tapi mengapa ibu tak pernah mengeluh, atau merasa keberatan dengan tingkah kami? kenapa tidak pernah merasa sirih dengan tingkah kami? ibu apakah seluar biasa itu menjadi sosok seorang ibu? ibu apakah kami mampu seperti ibu? kami juga ingin jadi sosok ibu yang luar biasa nanti ^_^ ibu.. ibu taukan kami tak punya apa apa, bahkan untuk uang belanja pun kami masih jadi pengemis, mengemis kepada mu hehee... tapi bu kami selalu punya do'a untuk mu, kami selau tempatkan do'a untuk ibu diatas do'a untuk kami, ibu kelak kami akan bangunkan ibu sebuah rumah, rumah kecil yang sederhana, tapi kami janjikan ibu satu hal rumah itu kelak akan penuh dengan kebahagiaan. percayalah bu, do'akan kami,
bu sekali lagi terima kasih, kami tak punya kata yang lebih baik, kami cuma mohon kepada Allah agar Allah selalu menjaga ibu, menyayangi ibu, serta melindungi ibu. Amin
bu mungkin suatu saat jika engkau membaca tulisan ini, kita akan menangis bersama sama, lucu ya bu mengapa kita harus menangis? tapi ibu pasti paham satu hal, kami menangis bukan karna perihnya beban hidup kita tapi kami menangis karna kami bersyukur kepada Allah memiliki sosok ibu seperti mu, kami sayang ibu. ibu tau kami saat menulis surat ini sedang mendengarkan lagu iwan fals dg judul IBU, ibu mungkin tak tau bagaimana musiknya, karna ibu terlalu sibuk mengurusi kami, tapi jangan sedih bu kami akan tuliskan liriknya di surat ini :)
IBU
by Iwan Fals
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
ibu berjanjilah untuk tidak menangis membaca tulisan ini, salam sayang anak mu :)
ibu masihkah ibu ingat saat terakhir ia (papa) meninggalkan kita? tak ada air mata yang kita tuangkan untuk kepedihan yang tersisa, tapi kini, sungguh bu, kami benci, kami benci untuk mengakui keberadaan ini, perasaan yang membuat kami merasa tolol, kami ingin melupakan setiap orang yang menyakiti hati mu, tapi kami bingung, bagaimana membenci sosoknya.
Bu mohon ampun, maafkan kami, maafkan kami tak seperti super hero yang selalu kokoh, kami terlalu gila, terlalu tidak memikirkan kepahitan yang telah lalu.
Bu malam yang lalu seseorang mengirimi kami sebuah pesan, "apakah kamu tidak merindukan papa mu?"
kami kaget luar biasa, siapa orang ini, tanpa ba bi bu menciptakan badai luar biasa, siapa orang ini, berani sekali ia merusak perasaan kami. bu kami rasa ia bukan manusia bumi, ia bahkan tidak memiliki hati, ibu tau??? ia mengirimkan foto mesra nya bersama papa, kami benci, tak pernah sebenci ini, kami mengutuk tak pernah separah ini, ibu biarkan malam ini kami luapkan segala sakit hati kami, karna kami tidak ingin ada sakit lagi, sakit yang lain, di hati yang lain, di kesempatan yang lain, apalagi di hati mu.
ibu kami paham benar, setelah sekian lama kebutaan ini melanda hati, kini kami tau betapa perihnya hati mu, tapi terima kasih, terima kasih untuk setiap saat engkau lihatkan ketegaran kepada kami, kauajarkan kami menjadi sosok wanita yang, terima kasih
bu terima kasih telah ajarkan kami ikhlas, terima kasih telah ajarkan kami berlapang dada, meski terkadang kami masih belum bisa menerima segalanya, bu kami rasa melupakan semua yang telah papa lakukan terhadap kita adalah jalan terbaik, melalui surat ini, kami ingin ceritakan betapa bangganya kami berdiri di sisi mu.
bu bolehkah kami meminta satu hal lagi? tetap tersenyum ya bu :')
bu bolehkah kami meminta hal lain? tetap kuat ya bu, tetap ikhlas tetap ajarkan kami arti kehidupan ini, tetap jadi super hero kami.
bu kami terlalu rewel ya? terlalu banyak permintaan? ya bu? tapi mengapa ibu tak pernah mengeluh, atau merasa keberatan dengan tingkah kami? kenapa tidak pernah merasa sirih dengan tingkah kami? ibu apakah seluar biasa itu menjadi sosok seorang ibu? ibu apakah kami mampu seperti ibu? kami juga ingin jadi sosok ibu yang luar biasa nanti ^_^ ibu.. ibu taukan kami tak punya apa apa, bahkan untuk uang belanja pun kami masih jadi pengemis, mengemis kepada mu hehee... tapi bu kami selalu punya do'a untuk mu, kami selau tempatkan do'a untuk ibu diatas do'a untuk kami, ibu kelak kami akan bangunkan ibu sebuah rumah, rumah kecil yang sederhana, tapi kami janjikan ibu satu hal rumah itu kelak akan penuh dengan kebahagiaan. percayalah bu, do'akan kami,
bu sekali lagi terima kasih, kami tak punya kata yang lebih baik, kami cuma mohon kepada Allah agar Allah selalu menjaga ibu, menyayangi ibu, serta melindungi ibu. Amin
bu mungkin suatu saat jika engkau membaca tulisan ini, kita akan menangis bersama sama, lucu ya bu mengapa kita harus menangis? tapi ibu pasti paham satu hal, kami menangis bukan karna perihnya beban hidup kita tapi kami menangis karna kami bersyukur kepada Allah memiliki sosok ibu seperti mu, kami sayang ibu. ibu tau kami saat menulis surat ini sedang mendengarkan lagu iwan fals dg judul IBU, ibu mungkin tak tau bagaimana musiknya, karna ibu terlalu sibuk mengurusi kami, tapi jangan sedih bu kami akan tuliskan liriknya di surat ini :)
IBU
by Iwan Fals
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
ibu berjanjilah untuk tidak menangis membaca tulisan ini, salam sayang anak mu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar